Diambil dari Renungan Gereja Kristus Yesus -
Bacaan Alkitab hari ini: Mazmur 77
Mengingat kebaikan Tuhan yang sudah terjadi dalam kehidupan
kita adalah hal yang baik dan perlu supaya keraguan dan keputusasaan
dalam menghadapi pergumulan hidup berubah menjadi pengharapan kepada
Allah yang hidup.
Mazmur ini memberitahu kita bahwa pergumulan orang percaya waktu itu
sangat berat. Yedutun, seorang pelayan Tuhan dari suku Lewi,
menyimpulkan bahwa tangan kanan Tuhan Yang Mahatinggi berubah (77:11),
artinya pergumulan terasa semakin berat seolah-olah Tuhan tidak lagi
menghiraukan pergumulan orang percaya saat itu. Dia memakai pergumulan
dan kesusahan sebagai kaca mata untuk melihat Allah (77:2-11). Hasilnya,
kesusahan membuat Allah terasa jauh (77: 2). Kesusahan membuat
mengenang Allah terasa memilukan (77:3). Gambaran yang ideal tentang
Allah terasa sangat mengecewakan bila dibandingkan dengan pergumulan
yang dihadapi manusia. Kesusahan membuat Tuhan terasa seperti menolak
dan tidak bermurah hati (77:8). Kesusahan membuat janji Tuhan terasa
seperti tidak berlaku (77:9). Kesusahan membuat Allah nampak seperti
melupakan janji-Nya (77:10).
Sekalipun demikian, dalam 77:12-21, Yedutun memakai kebaikan Tuhan
sebagai kacamata untuk melihat kesusahannya. Hasilnya, dengan mengingat
kebaikan Tuhan di masa lalu, dia mengaku bahwa Allah itu sangat besar
dan berkuasa. Saat Yedutun mengalami pergumulan, Allah tidak berubah.
Kebaikan Tuhan membuat Yedutun percaya bahwa Allah akan menuntun
umat-Nya keluar dari kesusahan seperti di zaman Musa dan Harun (77:21).
Kuatkanlah dan teguhkanlah hati Anda. Lihatlah kebaikan Tuhan agar kita
bisa memiliki pengharapan saat menantikan Tuhan. [LH]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar