Hukum kekekalan energi dan semua agama menjelaskan bahwa apa pun yang
kita lakukan pasti akan dibalas sempurna kepada kita. Apabila kita
melakukan energi positif atau kebaikan maka kita akan mendapat balasan
berupa kebaikan pula. Begitu pula bila kita melakukan energi negatif
atau keburukan maka kitapun akan mendapat balasan berupa keburukan pula.
Kali ini izinkan saya menceritakan sebuah pengalaman pribadi yang
terjadi pada 2003.
Pada September-Oktober 2003 isteri saya terbaring di salah satu rumah
sakit di Jakarta . Sudah tiga pekan para dokter belum mampu mendeteksi
penyakit yang diidapnya. Dia sedang hamil 8 bulan. Panasnya sangat
tinggi. Bahkan sudah satu pekan isteri saya telah terbujur di ruang ICU.
Sekujur tubuhnya ditempeli kabel-kabel yang tersambung ke sebuah layar
monitor.
Suatu pagi saya dipanggil oleh dokter yang merawat isteri saya.
Dokter berkata, “Pak Jamil, kami mohon izin untuk mengganti obat ibu”.
Saya pun menjawab “Mengapa dokter meminta izin saya? Bukankan setiap
pagi saya membeli berbagai macam obat di apotek dokter tidak meminta
izin saya”
Dokter itu menjawab “Karena obat yang ini mahal Pak Jamil.”
“Memang harganya berapa dok?” Tanya saya.
Dokter itu dengan mantap menjawab “Dua belas juta rupiah sekali suntik.”
“Haahh 12 juta rupiah Dok, lantas sehari berapa kali suntik, dok?”
Dokter itu menjawab, “Sehari tiga kali suntik pak Jamil.”
Setelah menarik napas panjang saya berkata, “Berarti satu hari tiga
puluh enam juta, Dok?” Saat itu butiran air bening mengalir di pipi.
Dengan suara bergetar saya berkata, “Dokter tolong usahakan sekali lagi
mencari penyakit isteriku, sementara saya akan berdoa kepada Yang Maha
Kuasa agar penyakit istri saya segera ditemukan.”
“Pak Jamil kami sudah berusaha semampu kami bahkan kami telah meminta
bantuan berbagai laboratorium dan penyakit istri Bapak tidak bisa kami
deteksi secara tepat, kami harus sangat hati-hati memberi obat karena
istri Bapak juga sedang hamil 8 bulan, baiklah kami akan coba satu kali
lagi tapi kalau tidak ditemukan kami harus mengganti obatnya, Ppak.”
jawab dokter.
Setelah percakapan itu usai, saya pergi menuju mushola kecil dekat
ruang ICU. Saya melakukan sembahyang dan saya berdoa, “Ya Allah Ya
Tuhanku… aku mengerti bahwa Engkau pasti akan menguji semua hamba- Mu,
akupun mengerti bahwa setiap kebaikan yang aku lakukan pasti akan Engkau
balas dan akupun mengerti bahwa setiap keburukan yang pernah aku
lakukan juga akan Engkau balas. Ya Tuhanku… gerangan keburukan apa yang
pernah aku lakukan sehingga Engkau uji aku dengan sakit isteriku yang
berkepanjangan, tabunganku telah terkuras, tenaga dan pikiranku begitu
lelah. Berikan aku petunjuk Ya Tuhanku. Engkau Maha Tahu bahkan Engkau
mengetahui setiap guratan urat di leher nyamuk. Dan Engkaupun mengetahui
hal yang kecil dari itu. Aku pasrah kepada Mu Ya Tuhanku. Sembuhkanlah
istriku. Bagimu amat mudah menyembuhkan istriku, semudah Engkau mengatur
milyaran planet di jagat raya ini.”
Ketika saya sedang berdoa itu tiba-tiba terbersit dalam ingatan akan
kejadian puluhan tahun yang lalu. Ketika itu, saya hidup dalam keluarga
yang miskin papa. Sudah tiga bulan saya belum membayar biaya sekolah
yang hanya Rp. 25 per bulan. Akhirnya saya memberanikan diri mencuri
uang ibu saya yang hanya Rp. 125. Saya ambil uang itu, Rp 75 saya
gunakan untuk mebayar SPP, sisanya saya gunakan untuk jajan.
Ketika ibu saya tahu bahwa uangnya hilang ia menangis sambil terbata
berkata, “Pokoknya yang ngambil uangku kualat… yang ngambil uangku
kualat…” Uang itu sebenarnya akan digunakan membayar hutang oleh ibuku.
Melihat hal itu saya hanya terdiam dan tak berani mengaku bahwa sayalah
yang mengambil uang itu.
Usai berdoa saya merenung, “Jangan-jangan inilah hukum alam dan
ketentuan Yang Maha Kuasa bahwa bila saya berbuat keburukan maka saya
akan memperoleh keburukan. Dan keburukan yang saya terima adalah
penyakit isteri saya ini karena saya pernah menyakiti ibu saya dengan
mengambil uang yang ia miliki itu.”
Setelah menarik nafas panjang saya tekan nomor telepon rumah dimana
ibu saya ada di rumah menemani tiga buah hati saya. Setelah salam dan
menanyakan kondisi anak-anak di rumah, maka saya bertanya kepada ibu
saya “Bu, apakah ibu ingat ketika ibu kehilangan uang sebayak seratus
dua puluh lima rupiah beberapa puluh tahun yang lalu?”
“Sampai kapanpun ibu ingat Mil. Kualat yang ngambil duit itu Mil,
duit itu sangat ibu perlukan untuk membayar hutang, kok ya tega-teganya
ada yang ngambil,” jawab ibu saya dari balik telepon. Mendengar jawaban
itu saya menutup mata perlahan, butiran air mata mengalir di pipi.
Sambil terbata saya berkata, “Ibu, maafkan saya… yang ngambil uang
itu saya, bu… saya minta maaf sama ibu. Saya minta maaaaf… saat nanti
ketemu saya akan sungkem sama ibu, saya jahat telah tega sama ibu.”
Suasana hening sejenak. Tidak berapa lama kemudian dari balik telepon
saya dengar ibu saya berkata: “Ya Tuhan, pernyataanku aku cabut, yang
ngambil uangku tidak kualat, aku maafkan dia. Ternyata yang ngambil
adalah anak laki-lakiku. Jamil kamu nggak usah pikirin dan doakan saja
isterimu agar cepat sembuh.” Setelah memastikan bahwa ibu saya telah
memaafkan saya, maka saya akhiri percakapan dengan memohon doa darinya.
Kurang lebih pukul 12.45 saya dipanggil dokter, setibanya di ruangan
sambil mengulurkan tangan kepada saya sang dokter berkata “Selamat pak,
penyakit isteri bapak sudah ditemukan, infeksi pankreas. Ibu telah kami
obati dan panasnya telah turun, setelah ini kami akan operasi untuk
mengeluarkan bayi dari perut ibu.” Bulu kuduk saya merinding
mendengarnya, sambil menjabat erat tangan sang dokter saya berkata.
“Terima kasih dokter, semoga Tuhan membalas semua kebaikan dokter.”
Saya meninggalkan ruangan dokter itu…. dengan berbisik pada diri sendiri “Ibu, I miss you so much.”
Senin, 12 Maret 2012
kisah mengharukan tentang megy ;')
"Bacanya yang keras ya Pa ..."
Semuanya itu disadari John pada saat dia termenung seorang diri, menatap kosong keluar jendela rumahnya. Dengan susah payah ia mencoba untuk memikirkan mengenai pekerjaannya yang menumpuk. Semuanya sia-sia belaka.
Yang ada dalam pikirannya hanyalah perkataan anaknya Magy di suatu sore sekitar 3 minggu yang lalu. Malam itu, 3 minggu yang lalu John membawa pekerjaannya pulang. Ada rapat umum yang sangat penting besok pagi dengan para pemegang saham.
Pada saat John memeriksa pekerjaannya, Magy putrinya yang baru berusia 4 tahun datang menghampiri, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Buku baru bersampul hijau dengan gambar peri. Dia berkata dengan �suara manjanya, "Papa lihat!" John menengok kearahnya dan berkata, "Wah, buku baru ya?" "Ya Papa!" katanya berseri-seri, "Bacain dong!" "Wah, Ayah sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh", kata John dengan cepat sambil mengalihkan perhatiannya pada tumpukan kertas di depan hidungnya.
Magy hanya berdiri terpaku disamping John sambil memperhatikan. Lalu dengan suaranya yang lembut dan sedikit dibuat-buat mulai merayu kembali "Tapi mama bilang Papa akan membacakannya untuk Magy". Dengan perasaan agak kesal John menjawab: "Magy dengar, Papa sangat sibuk. Minta saja Mama untuk membacakannya". "Tapi Mama lebih sibuk daripada Papa" katanya sendu. "Lihat Papa, gambarnya bagus dan lucu." "Lain kali Magy, sana! Papa sedang banyak kerjaan."
John berusaha untuk tidak memperhatikan Magy lagi. Waktu berlalu, Magy masih berdiri kaku disebelah Ayahnya sambil memegang erat bukunya. Lama sekali John mengacuhkan anaknya. Tiba-tiba Magy mulai lagi "Tapi Papa, gambarnya bagus sekali dan ceritanya pasti bagus! Papa pasti akan suka". "Magy, sekali lagi Ayah bilang: Lain kali!" dengan agak keras John membentak anaknya.
Hampir menangis Magy mulai menjauh, "Iya deh, lain kali ya Papa, lain kali". Tapi Magy kemudian mendekati Ayahnya sambil menyentuh lembut tangannya, menaruh bukunya dipangkuan sang Ayah sambil berkata "Kapan saja Papa ada waktu ya, Papa tidak usah baca untuk Magy, baca saja untuk Papa. Tapi kalau Papa bisa, bacanya yang keras ya, supaya Magy juga bisa ikut dengar".
John hanya diam. Kejadian 3 minggu yang lalu itulah sekarang yang ada dalam pikiran John. John teringat akan Magy yang dengan penuh pengertian mengalah. Magy yang baru berusia 4 tahun meletakkan tangannya yang mungil diatas tangannya yang kasar mengatakan: "Tapi kalau bisa bacanya yang keras ya Pa, supaya Magy bisa ikut dengar". Dan karena itulah John mulai membuka buku cerita yang diambilnya, dari tumpukan mainan Magy di pojok ruangan.
Bukunya sudah tidak terlalu baru, sampulnya sudah mulai usang dan koyak. John mulai membuka halaman pertama dan dengan suara parau mulai membacanya. John sudah melupakan pekerjaannya yang dulunya amat sangat penting. Ia bahkan lupa akan kemarahan dan kebenciannya terhadap pemuda mabuk yang dengan kencangnya menghantam tubuh putrinya di jalan depan rumah. John terus membaca halaman demi halaman sekeras mungkin, cukup keras bagi Magy untuk dapat mendengar dari tempat peristirahatannya yang terakhir. Mungkin...
JANGAN JADIKAN DIRI ANDA SEPERTI JOHN, SAAT SEMUANYA TERJADI,PENYESALAN SUDAH SANGAT TERLAMBAT...... LAKUKAN SESUATU SEBELUM ANDA TERLAMBAT UNTUK MENYADARINYA, BERIKANLAH KEBAHAGIAAN BAGI MEREKA YANG ANDA CINTAI. APAKAH ANDA BENAR-BENAR MENCINTAI MEREKA?
Semuanya itu disadari John pada saat dia termenung seorang diri, menatap kosong keluar jendela rumahnya. Dengan susah payah ia mencoba untuk memikirkan mengenai pekerjaannya yang menumpuk. Semuanya sia-sia belaka.
Yang ada dalam pikirannya hanyalah perkataan anaknya Magy di suatu sore sekitar 3 minggu yang lalu. Malam itu, 3 minggu yang lalu John membawa pekerjaannya pulang. Ada rapat umum yang sangat penting besok pagi dengan para pemegang saham.
Pada saat John memeriksa pekerjaannya, Magy putrinya yang baru berusia 4 tahun datang menghampiri, sambil membawa buku ceritanya yang masih baru. Buku baru bersampul hijau dengan gambar peri. Dia berkata dengan �suara manjanya, "Papa lihat!" John menengok kearahnya dan berkata, "Wah, buku baru ya?" "Ya Papa!" katanya berseri-seri, "Bacain dong!" "Wah, Ayah sedang sibuk sekali, jangan sekarang deh", kata John dengan cepat sambil mengalihkan perhatiannya pada tumpukan kertas di depan hidungnya.
Magy hanya berdiri terpaku disamping John sambil memperhatikan. Lalu dengan suaranya yang lembut dan sedikit dibuat-buat mulai merayu kembali "Tapi mama bilang Papa akan membacakannya untuk Magy". Dengan perasaan agak kesal John menjawab: "Magy dengar, Papa sangat sibuk. Minta saja Mama untuk membacakannya". "Tapi Mama lebih sibuk daripada Papa" katanya sendu. "Lihat Papa, gambarnya bagus dan lucu." "Lain kali Magy, sana! Papa sedang banyak kerjaan."
John berusaha untuk tidak memperhatikan Magy lagi. Waktu berlalu, Magy masih berdiri kaku disebelah Ayahnya sambil memegang erat bukunya. Lama sekali John mengacuhkan anaknya. Tiba-tiba Magy mulai lagi "Tapi Papa, gambarnya bagus sekali dan ceritanya pasti bagus! Papa pasti akan suka". "Magy, sekali lagi Ayah bilang: Lain kali!" dengan agak keras John membentak anaknya.
Hampir menangis Magy mulai menjauh, "Iya deh, lain kali ya Papa, lain kali". Tapi Magy kemudian mendekati Ayahnya sambil menyentuh lembut tangannya, menaruh bukunya dipangkuan sang Ayah sambil berkata "Kapan saja Papa ada waktu ya, Papa tidak usah baca untuk Magy, baca saja untuk Papa. Tapi kalau Papa bisa, bacanya yang keras ya, supaya Magy juga bisa ikut dengar".
John hanya diam. Kejadian 3 minggu yang lalu itulah sekarang yang ada dalam pikiran John. John teringat akan Magy yang dengan penuh pengertian mengalah. Magy yang baru berusia 4 tahun meletakkan tangannya yang mungil diatas tangannya yang kasar mengatakan: "Tapi kalau bisa bacanya yang keras ya Pa, supaya Magy bisa ikut dengar". Dan karena itulah John mulai membuka buku cerita yang diambilnya, dari tumpukan mainan Magy di pojok ruangan.
Bukunya sudah tidak terlalu baru, sampulnya sudah mulai usang dan koyak. John mulai membuka halaman pertama dan dengan suara parau mulai membacanya. John sudah melupakan pekerjaannya yang dulunya amat sangat penting. Ia bahkan lupa akan kemarahan dan kebenciannya terhadap pemuda mabuk yang dengan kencangnya menghantam tubuh putrinya di jalan depan rumah. John terus membaca halaman demi halaman sekeras mungkin, cukup keras bagi Magy untuk dapat mendengar dari tempat peristirahatannya yang terakhir. Mungkin...
JANGAN JADIKAN DIRI ANDA SEPERTI JOHN, SAAT SEMUANYA TERJADI,PENYESALAN SUDAH SANGAT TERLAMBAT...... LAKUKAN SESUATU SEBELUM ANDA TERLAMBAT UNTUK MENYADARINYA, BERIKANLAH KEBAHAGIAAN BAGI MEREKA YANG ANDA CINTAI. APAKAH ANDA BENAR-BENAR MENCINTAI MEREKA?
about love
Cinta bukanlah kata murah dan lumrah
dituturkan dari mulut kemulut tetapi cinta adalah anugerah Tuhan yang
indah dan suci jika manusia dapat menilai kesuciannya.
Bercinta memang mudah, untuk
dicintai juga memang mudah. Tapi untuk dicintai oleh orang yang kita
cintai itulah yang sukar diperoleh.
Jika saja kehadiran cinta sekedar untuk mengecewakan, lebih baik cinta itu tak pernah hadir.
Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Bukan laut namanya jika airnya tidak
berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka, bukan
kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.
Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.
Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati nurani.
Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.
Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.
Cinta pertama adalah kenangan, Cinta
kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan
karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu
jagalah cinta yang dianugerahkan itu sebaik-baiknya agar ia terus mekar
dan wangi sepanjang musim.
Kecewa bercinta bukan berarti dunia
sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang
telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan
kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.
Hanya diperlukan waktu semenit untuk
menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk
mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk
melupakan seseorang.
Hidup tanpa cinta sepeeti makanan
tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu
dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga
dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Cintailah orang yang engkau kasihi
itu sekedranya, mungkin saja dia akan menjadi orang yang kau benci pada
suatu hari kelak. Juga bencilah terhadap orang yang kamu benci itu
sekedarnya, barangkali dia akan menjadi orang yang engkau kasihi pada
suatu hari nanti.
Janganlah kau tangisi perpisahan dan
kegagalan bercinta, karena pada hakikatnya jodoh itu bukan ditangan
manusia. Atas kasih sayang Tuhan kau dan dia bertemu, dan atas limpahan
kasih-Nya jua kau dan dia dipisahkan bersama hikmah yang tersembunyi.
Pernahkan kau berfikir kebesaran-Nya itu?
Cinta itu tidak menjanjikan sebuah
rumah tangga aman damai, tetapi penerimaan dan tanggung jawab adalah
asas utama kebahagiaan rumah tangga. Cinta hanya sebuah keindahan
perasaan, cinta akan bertukar menjadi tanggung jawab apabila terbinanya
sebuah rumah tangga.
Memberikan seluruh cintamu kepada
seseorang bukanlah jaminan dia akan membalas cintamu, jangan
mengharapkan balasan cinta, tunggulah sampai cinta berkembang dihatinya,
tetapi jika tidak, berbahagialah karena cinta tumbuh dihatimu.
Cinta bukanlah dari kata-kata, tetapi dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan.
Cinta lebih mudah mekar dihati yang sedang dilanda kecewa, cinta seperti ini adalah cinta yang mengharapkan belas kasihan, oleh karena itu, bila sepi telah punah maka biasanya cinta juga akan turut terbang.
Cinta lebih mudah mekar dihati yang sedang dilanda kecewa, cinta seperti ini adalah cinta yang mengharapkan belas kasihan, oleh karena itu, bila sepi telah punah maka biasanya cinta juga akan turut terbang.
Cinta yang dikaitkan dengan kepentingan pribadi akan berubah menjadi putus asa.
Dalam sebuah percintaan, janganlah
kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemua
tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai
diri kita daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik
daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai diri
kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada
mengubah pendirian orang lain.
Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.
Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.
Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.
Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.
Kata pujangga; Cinta letaknya di
hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu
mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga
kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.
Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.
Mencintai adalah masalah yang
penting bagi manusia Bila kita mampu mengurai cinta, Maka hakekat cinta
akan berubah menjadi sesuatu Itulah kenyataan cinta…
Memperlihatkan cinta adalah suatu kepicikan Dibanding sesuatu yang agung, yang tersembunyi dibalik cinta Cinta memang tidak mudah untuk dimengerti…
Memperlihatkan cinta adalah suatu kepicikan Dibanding sesuatu yang agung, yang tersembunyi dibalik cinta Cinta memang tidak mudah untuk dimengerti…
Seseorang selalu membutuhkan orang
lain Untuk membantu memahami bagian dari diri kita. Untuk menyingkap
bagian yang tersembunyi dari diri mereka. Dan untuk percaya dan memahami
bagian yang terbaik dari mereka
Ketika kita membantu orang lain.
Kita tidak boleh menyembunyikan apa yang kita ketahui tentangnya Kita
tidak boleh hanya menjadi telinga bagi mereka.
Ketika tangan kehidupan terasa gelap
dan malam tak bernyanyi Itu adalah waktu untuk cinta dan kepercayaan
Dan tangan kehidupan akan bersinar dan bernyanyi Bila seseorang
mencintai dan mempercayai seutuhnya.
Kasih… kekuatan apakah yang
menggerakkanku dalam badai Mengapa aku menjadi lebih baik dan lebih kuat
Serta lebih yakin pada kehidupan saat badai menerjang Aku tak mengerti
dan sekarang aku menjadi lebih mencintai dirimu Dari apapun yang ada di
alam ini.
Sejak pertama kulihat engkau, Hal
yang paling mendalam yang kurasakan adalah Kejujuran, kecerdasan dan
kehangatan dirimu. Kini, pun sama hanya seribu kali lebih dalam dan
lebih lembut.
Aku mencintaimu sebelum kita
berdekatan, Sejak pertama kulihat engkau. Aku tahu ini adalah takdir.
Kita akan selalu bersama… Dan tidak ada yang akan memisahkan kita
Cinta sebenarnya adalah membiarkan
orang yang kamu cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak merubahnya
menjadi gambaran yang kamu inginkan. Jika tidak, kamu hanya mencintai
pantulan diri sendiri yang kamu temukan didalam dirinya.
Cinta sebenarnya tidak buta. Cinta
adalah sesuatu yang murni, luhur dan diperlukan. Yang buta adalah bila
cinta itu menguasai dirimu tanpa suatu pertimbangan.
Bukan laut namanya jika airnya tidak
berombak, bukan cinta namanya jika perasaan tidak pernah terluka, bukan
kekasih namanya jika hatinya tidak pernah merasa rindu dan cemburu.
Cinta bukanlah dari kata-kata tetapi
dari segumpal keinginan diberi pada hati yang memerlukan. Tangisan juga
bukanlah pengobat cinta karena ia tidak mengerti perjalanan hati
nurani.
Kejarlah cita-cita sebelum cinta, apabila tercapainya cita-cita maka dengan sendirinya cinta itu akan hadir.
Cinta seringkali akan lari bila kita mencari, tetapi cinta jua seringkali dibiarkan pergi bila ia menghampiri.
Cinta pertama adalah kenangan, Cinta
kedua adalah pelajaran, dan cinta yang seterusnya adalah satu keperluan
karena hidup tanpa cinta bagaikan masakan tanpa garam. Karena itu
jagalah cinta yang dianugerahkan itusebaik-baiknya agar ia terus mekar
dan wangi sepanjang musim.
Kecewa bercinta bukan berarti dunia
sudah berakhir. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang
telah dilupakan. Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan
kamu sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa kekecewaan itu.
Hanya diperlukan waktu semenit untuk
menafsir seseorang, sejam untuk menyukai seseorang dan sehari untuk
mencintai seseorang, tetapi diperlukan waktu seumur hidup untuk
melupakan seseorang.
Hidup tanpa cinta sepeeti makanan
tanpa garam. Oleh karena itu, kejarlah cinta seperti kau mengejar waktu
dan apabila kau sudah mendapat cinta itu, jagalah ia seperti kau menjaga
dirimu. Sesungguhnya cinta itu karunia Tuhan Yang Maha Esa.
Dalam sebuah percintaan, janganlah
kamu sesali perpisahan tetapi sesalilah pertemuan. Karena tanpa pertemua
tidak akan ada perpisahan. Menikahlah dengan orang yang lebih mencintai
diri kita daripada kita mencintai diri orang itu. Itu lebih baik
daripada menikahi orang yang kita cintai tetapi tidak menyintai diri
kita karena adalah lebih mudah mengubah pendirian diri sendiri daripada
mengubah pendirian orang lain.
Cinta yang suci dapat dilihat dari pengorbanan seseorang, bukanlah dari pemberian semata.
Ibaratkalah kehilangan cinta itu seumpama hilangnya cincin permata di lautan luas yang tiada bertepi dan harus dilupakan.
Cinta tidak selalu bersama jodoh, tapi jodoh selalu bersama cinta.
Kata pujangga; Cinta letaknya di
hati, meskipun tersembunyi, namun getarannya jelas sekali. Ia mampu
mempengaruhi fikiran sekaligus mengendalikan tindakan kita sehingga
kadangkala kita melakukan hal terbodoh tanpa kita sadari.
Cinta dimulai dengan senyuman, tuumbuh dengan dekapan dan seringkali berakhir dengan air mata.
Jika kita mencintai seseorang, kita akan senantiasa mendo’akannya walaupun dia tidak berada disisi kita.
Tuhan memberikan kita dua kaki untuk
berjalan, dua tangan untuk memegang, dua telinga untuk mendengar dan
dua mata untuk melihat. Tetapi mengapa Tuhan hanya menganugerahkan
sekeping hati pada kita? Karena Tuhan telah memberikan sekeping lagi
hati pada seseorang untuk kita mencarinya. Itulah Cinta…
Jangan sesekali mengucapkan selamat
tinggal jika kamu masih mau mencoba. Jangan sesekali menyerah jika kamu
masih merasa sanggup. Jangan sesekali mengatakan kamu tidak mencintainya
lagi, jika kamu masih tidak dapat melupakannya.
Cinta datang kepada orang yang masih
mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan. Kepada mereka
yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati. Kepada mereka yang
masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan
Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangunkan
kembali kepercayaan.
Jangan simpan kata-kata cinta pada orang yang tersayang sehingga dia meninggal dunia lantaran akhirnya kamu terpaksa catatkan kata-kata cinta itu pada pusaranya. Sebaliknya ucapkan kata-kata cinta yang tersimpan dibenakmu itu sekarang selagi ada hayatnya.
Mungkin Tuhan menginginkan kita
bertemu dan bercinta dengan orang yang salah sebelum bertemu dengan
orang yang tepat, kita harus mengerti bagaimana berterimakasih atas
karunia tersebut.
Cinta dapat mengubah pahit menjadi
manis, debu beralih emas, keruh menjadi bening, sakit menjadi sembuh,
penjara menjadi telaga, derita menjadi nikmat dan kemarahan menjadi
rahmat.
Sungguh menyakitkan mencintai seseorang yang tidak mencintaimu, tetapi lebih menyakitkan adalah mencintai seseorang dan kamu tidak pernah memiliki keberanian untuk menyatakan cintamu kepadanya.
Seandainya kamu ingin mencintai atau
memiliki hati seorang gadis, ibaratkanlah seperti menyunting sekuntum
mawar merah. Kadangkala kamu mencium harum mawar tersebut, tetapi
kadangkala kamu terasa bisa duri mawar itu menusuk jari.
Hal yang menyedihkan dalam hidup
adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu, hanya
untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus
membiarkannya pergi.
Kadangkala kamu tidak menghargai
orang yang mencintai kamu sepenuh hati, sehingga kamu kehilangannya.
Pada saat itu, tiada guna penyesalan karena perginya tanpa berkata lagi.
Cintailah seseorang itu atas dasar
siapa dia sekarang dan bukan siapa dia sebelumnya. Kisah silam tidak
perlu diungkit lagi, kiranya kamu benar-benar mencintainya setulus hati.
Hati-hati dengan cinta, karena cinta
juga dapat membuat orang sehat menjadi sakit, orang gemuk menjadi
kurus, orang normal menjadi gila, orang kaya menjadi miskin, raja
menjadi budak, jika cintanya itu disambut oleh para pecinta PALSU.
Kemungkinan apa yang kamu sayangi
atau cintai tersimpan keburukan didalamnya dan kemungkinan apa yang kamu
benci tersimpan kebaikan didalamnya.
Cinta kepada harta artinya bakhil,
cinta kepada perempuan artinya alam, cinta kepada diri artinya
bijaksana, cinta kepada mati artinya hidup dan cinta kepada Tuhan
artinya Takwa.
Lemparkan seorang yang bahagia dalam
bercinta kedalam laut, pasti ia akan membawa seekor ikan. Lemparkan
pula seorang yang gagal dalam bercinta ke dalam gudang roti, pasti ia
akan mati kelaparan.
Seandainya kamu dapat berbicara
dalam semua bahasa manusia dan alam, tetapi tidak mempunyai perasaan
cinta dan kasih, dirimu tak ubah seperti gong yang bergaung atau sekedar
canang yang gemericing.
Cinta adalah keabadian… dan kenangan adalah hal terindah yang pernah dimiliki.
Siapapun pandai menghayati cinta,
tapi tak seorangpun pandai menilai cinta karena cinta bukanlah suatu
objek yang bisa dilihat oleh kasat mata, sebaliknya cinta hanya dapat
dirasakan melalui hati dan perasaan.
Cinta mampu melunakkan besi,
menghancurkan batu, membangkitkan yang mati dan meniupkan kehidupan
padanya serta membuat budak menjadi pemimpin. Inilah dahsyatnya cinta.
Nah loh…!!! Banyak banget kan koleksi kata mutiara cintanya. Oya ada satu lagi nih ;
“BEGINILAH CINTA, DERITANYA TIDAK PERNAH BERAKHIR”
Kenapa kita menutup mata ketika kita tidur ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita menangis ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita membayangkan sesuatu ?
Kenapa kita menutup mata ketika kita berciuman ?
Hal hal yang terindah di dunia ini biasanya tidak terlihat
Ada hal hal yang tidak ingin kita lepaskan
dan ada orang orang yang tidak ingin kita tinggalkan
Tapi ingatlah, melepaskan bukan berarti akhir dari dunia
melainkan awal dari kehidupan yang baru
Kebahagiaan ada untuk mereka yang menangis
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah tersakiti
Kebahagiaan ada untuk mereka yang telah mencari dan telah mencoba
Karena merekalah yang bisa menghargai
Betapa pentingnya orang yang telah menyentuh kehidupan mereka
Cinta adalah ketika kamu menitikkan air mata, tetapi masih peduli
terhadapnya
Cinta adalah ketika dia tidak mempedulikanmu, kamu masih menunggunya
dengan setia
Cinta adalah ketika dia mulai mencintai orang lain dan kamu masih
bisa tersenyum
sambil berkata , " Aku turut berbahagia untukmu "
Apabila cintamu tidak berhasil, bebaskanlah dirimu
Biarkanlah hatimu kembali melebarkan sayapnya dan terbang ke alam
bebas lagi
Ingatlah, kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..
Tetapi saat cinta itu dimatikan, kamu tidak perlu mati bersamanya..
Orang yang terkuat bukanlah orang yang selalu menang dalam segala hal
Tetapi mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh
Entah bagaimana, dalam perjalanan kehidupanmu,
Kamu akan belajar tentang dirimu sendiri dan suatu saat kamu akan
menyadari
Bahwa penyesalan tidak seharusnya ada di dalam hidupmu
Hanyalah penghargaan abadi atas pilihan pilihan kehidupan yang telah
kau buat
Yang seharusnya ada di dalam hidupmu
Sahabat sejati akan mengerti ketika kamu berkata, " Aku lupa "
Sahabat sejati akan tetap setia menunggu ketika kamu berkata, "
Tunggu sebentar "
Sahabat sejati hatinya akan tetap tinggal, terikat kepadamu
ketika kamu berkata, " Tinggalkan aku sendiri "
Saat kamu berkata untuk meninggalkannya,
Mungkin dia akan pergi meninggalkanmu sesaat,
Memberimu waktu untuk menenangkan dirimu sendiri,
Tetapi pada saat saat itu, hatinya tidak akan pernah meninggalkanmu
Dan sewaktu dia jauh darimu, dia akan selalu mendoakanmu dengan air
mata
Lebih berbahaya mencucurkan air mata di dalam hati
daripada air mata yang keluar dari mata kita
Air mata yang keluar dari mata kita dapat dihapus,
Sementara air mata yang tersembunyi,
Akan menggoreskan luka di dalam hatimu
yang bekasnya tidak akan pernah hilang
Walaupun dalam urusan cinta, kita sangat jarang menang,
Tetapi ketika cinta itu tulus...
meskipun mungkin kelihatannya kamu kalah,
Tetapi sebenarnya kamu menang karena kamu dapat berbahagia
sewaktu kamu dapat mencintai seseorang
Lebih dari kamu mencintai diri kamu sendiri...
Akan tiba saatnya dimana kamu harus berhenti mencintai seseorang
Bukan karena orang itu berhenti mencintai kita
Atau karena ia tidak mempedulikan kita
Melainkan saat kita menyadari bahwa orang itu
Akan lebih berbahagia apabila kita melepasnya
Tetapi apabila kamu benar benar mencintai seseorang,
Jangan dengan mudah kita melepaskannya
Berjuanglah demi cintamu... Fight for your dream !
Itulah cinta yang sejati..
Bukannya seperti prinsip " Easy come.. Easy go... "
Lebih baik menunggu orang yang benar benar kamu inginkan
Daripada berjalan bersama orang " yang tersedia "
Lebih baik menunggu orang yang kamu cintai
Daripada orang yang berada di " sekelilingmu "
Lebih baik menunggu orang yang tepat
Karena hidup ini terlalu berharga dan terlalu singkat
Untuk dibuang dengan hanya " seseorang "
Atau untuk dibuang dengan orang yang tidak tepat
Kadang kala, orang yang kamu cintai adalah orang yang paling
menyakiti hatimu
Dan kadang kala teman yang membawamu di dalam pelukannya
Dan menangis bersamamu adalah cinta yang tidak kamu sadari
Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat membangun orang lain, tetapi dapat juga menjatuhkannya
Bila bukan diucapkan pada orang, waktu, dan tempat yang benar
Ini jelas bukan sesuatu yang bijaksana
Ucapan yang keluar dari mulut seseorang
Dapat berupa kebenaran ataupun kebohongan untuk menutupi isi hati
Kita dapat mengatakan apa saja dengan mulut kita
Tetapi isi hati kita yang sebenarnya tidak akan dapat dipungkiri
Apabila kamu hendak mengatakan sesuatu..
Tataplah matamu di cermin dan lihatlah kepada matamu
Dari situ akan terpancar seluruh isi hatimu
Dan kebenaran akan dapat dilihat dari sana
Langganan:
Postingan (Atom)