Tampilkan postingan dengan label Gadget. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Gadget. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 17 Maret 2012

13 tripss Merawat baterai ponsel Anda

Layaknya manusia dengan jiwa, ponsel juga punya jiwa sebagai energi untuk hidup yaitu baterai. Untuk itulah, rawat baterai ponsel agar umurnya lebih panjang. Simak tips yang dikutip detikINET dari 3gweek, berikut ini:
  1. Matikan ponsel. Sebaiknya matikan ponsel jika Anda berada di sebuah tempat yang kemungkinan untuk mendapatkan sinyalnya sulit. Kalau ponsel terus diaktifkan, sementara ponsel terus menerus mencari sinyal, hal ini akan membuat energi baterai Anda terkuras.
  2. Pakai repeater. Saat berada di tempat yang sangat terpencil, gunakan repeater ponsel untuk memperkuat penangkapan sinyal.
  3. Matikan fitur suara yang tidak penting, jangan biarkan aktif sepanjang hari.
  4. Jangan aktifkan ringtone dan fitur getar sekaligus karena cukup menguras energi baterai, aktifkan salah satunya saja. Saat berada di bioskop ada baiknya aktifkan fitur getarnya saja, namun saat berada di tempat publik seperti mall, stasiun dan bandara, mengaktifkan ringtone bisa menjadi pilihan yang lebih baik.
  5. Kurangi brightness layar ponsel Anda hingga 50 persen agar energi baterai yang terpakai lebih hemat.
  6. Matikan Bluetooth jika tak digunakan. Untuk diketahui saja, Bluetooth yang aktif akan menguras energi baterai ponsel lebih cepat.
  7. Sama halnya seperti Bluetooth, matikan juga fitur infrared jika tak digunakan.
  8. Matikan aplikasi-aplikasi lain yang tidak digunakan.
  9. Letakkan ponsel di tempat yang temperaturnya normal sehingga tidak terjadi kerusakan akibat suhu yang terlalu tinggi atau rendah. Misalnya, jangan letakkan ponsel di dalam mobil yang terjemur matahari, di atas laptop atau konsol game yang suhunya panas.
  10. Segera cabut charger dari ponsel jika baterai ponsel sudah penuh.
  11. Caslah baterai sampai penuh dan segera isi ulang baterai Anda jika memang sudah habis.
  12. Kalau ingin baterai tahan lama, jangan sering-sering bermain game lewat ponsel, mendengarkan mp3, melakukan panggilan video (video call), mengedit foto ataupun browsing. Semua aktivitas tersebut hanya akan mempercepat baterai Anda habis.
  13. Atur settingan backlight, jangan biarkan durasi nyalanya terlalu lama, cukup 5 sampai 15 detik saja.

Waspada!! blackberry Sebabkan Gangguan Mental

JUMLAH ponsel terus meningkat. Pada 2008, jumlah ponsel yang digunakan di seluruh penjuru dunia mencapai empat miliar. Jumlah ini hampir setara dengan 60 persen populasi bumi. Selain menawarkan fitur-fitur menarik, ponsel seperti blackberry juga mendatangkan masalah. Menurut pakar kesehatan, ponsel cerdas ini tidak hanya mengganggu kesehatan fisik tetapi juga mental.
Gangguan apa saja? Berikut empat gangguan yang dipicu oleh blackberry, seperti diuraikan di situs askmen.com:
Ketergantungan
Menurut studi dari Rutgers University, blackberry sangat memicu ketergantungan sehingga membuat pengguna memerlukan terapi setara dengan terapi ketergantungan obat-obatan. Dengan kemampuan tetap terhubung selama 24 jam sehari tujuh hari seminggu, blackberry dan perangkat serupa memicu ketergantungan internet dan e-mail. Hal ini, menurut peneliti, mempunyai efek buruk terhadap kesehatan mental.
Apa yang membuat ketergantungan? Pesan atau e-mail yang langsung bisa diakses melalui blackberry, terang peneliti, membuat Anda tidak bisa lama-lama meninggalkan blackberry. Anda secara tidak sadar selalu membuka blackberry, berharap menemukan pesan atau e-mail yang menyenangkan.
Ganggu tidur
Bukan rahasia lagi bahwa kurang tidur berkualitas mempunyai efek buruk terhadap kesehatan mental. Padahal, mendapatkan tidur yang bagus tidak semudah yang Anda bayangkan. Dan kemampuan untuk memejamkan mata semakin rumit dengan hadirnya blackberry.
Serangkain percobaan menunjukkan bahwa mengirim pesan atau chatting melalui ponsel sebelum jam tidur bisa mengganggu pola tidur, memicu insomnia, sakit kepala dan kesulitan konsentrasi. Yang lebih mengkhawatirkan lagi, hasil studi awal dari Uppsala University di Swedia menunjukkan bahwa radiasi sedikit saja dari ponsel bisa mengganggu tidur.
Picu kecemasan
Tidak bisa disangkal bahwa blackberry merupakan perangkat revolusioner. Gadget kecil ini bisa memenuhi semua kebutuhan komunikasi Anda. Tapi jika perangkat yang sama juga menyebabkan ketergantungan, merusak konsentrasi dan mengganggu tidur, tentunya blackberry juga akan membuat Anda stress. Tingkat stress lebih parah jika Anda sangat bergantung terhadap blackberry dalam mengerjakan tugas sehari-hari.
Rusak otak
Radiasi ponsel telah lama dikaitkan dengan berbagai gangguan kesehatan, mulai dari tumor hingga insomnia. Meskipun temuan studi masih bertentangan, bukti mulai menunjukkan adanya peningkatan risiko tumor otak di kalangan pengguna ponsel.

Waspada! Blackberry Picu keriput pada wajah

Setelah pengumuman dari badan kesehatan dunia (WHO) tentang dampak radiasi ponsel, kini giliran Blackberry yang diklaim sebagai pemicu timbulnya kerutan wajah. Benarkah ?
Seorang ahli bedah di Amerika Serikat, Dr. Jean-Louis menjelaskan sebagian wanita banyak menghabiskan waktunya untuk menyipitkan mata agar bisa melihat layar Blacberry sehingga menimbulkan ketegangan di daerah sekitar alis, mata dan wajah.
“Fenomena ini dapat dilihat kepada siapa saja yang rutin mengecek Handphonenya, sepeti iPhone dan Blackberry,” katanya.
Ahli Terapi dari London, Nichola Joss, yang telah bekerja untuk Keira Knightley dan Scarlett Johansson, juga mengatakan hal yang sama. Menurutnya, selama 18 bulan ini dia melihat perubahan yang besar terjadi di bagian mata para pasiennya yang rutin menggunakan Blackberry.
Seperti dikutip dari New York Daily News, sebuah salon kecantikan di Manhattan memiliki perawatan khusus yang diberi nama “Blackberry Facial”.
Adalah Paul Labrecque Salon & Spa yang menawarkan perawatan seharga US$200 atau setara dengan Rp1,7 juta untuk mengurangi garis dan lipatan di sekitar leher akibat terlalu sering menggunakan Blackberry.
Sementara itu, Joanna Czech, seorang ahli kecantikan yang mengembangkan Blackberry facial mengatakan perawatan ini cocok untuk siapapun yang ingin memiliki kulit yang sehat dan terlihat segar khususnya di bagian leher.
Czech merekomendasikan empat atau lima perawatan untuk mendapatkan hasil maksimal. Ia juga mengungkapkan efek lain terlalu sering menggunakan BlackBerry, yaitu jerawat.
“Aku bisa langsung tahu, sisi sebelah mana dari wajah yang digunakan seseorang untuk menelepon dengan melihat jerawatnya,” katanya.
Dibutuhkan waktu 45 menit untuk melakukan perawatan ini. Terdiri dari pembersihan, peeling menggunakan batu safir, aplikasi serum dan drainase limfatik.Perawatan diakhiri dengan penyinaran selama 20 menit menggunakan cahaya LED dan microcurrents, serta dilapisi masker oksigen.
Jadi berhati-hatilah. Kecenderungan untuk menyipitkan mata demi melihat Blackberry setiap saat sangat berpengaruh besar menimbulkan keriput dini, terutama kepada para Wanita muda.

Bahaya Balita Jika gemar bermain Ipad

Anak-anak zaman sekarang memang lebih piawai menggunakan aneka gadget canggih. Tak heran jika belum genap berusia 2 tahun pun si kecil sudah gemar memainkan berbagai aplikasi dan game seru di iPad.
Aplikasi-aplikasi khusus untuk balita pun kini banyak tersedia, misalnya saja Baby Touch:Peekabo atau Fish Games, yang rata-rata mengklaim bermuatan edukatif. Beberapa bahkan menjanjikan aplikasinya bermanfaat untuk meningkatkan koordinasi tangan dan mata serta kemampuan fokus bayi hingga balita usia 2,5 tahun.
Para orangtua pun tak khawatir membiarkan buah hati mereka asyik mengutak-atik gadget karena dianggap bisa membuat anak mereka cepat pintar. Keasyikan anak-anak terhadap gadget juga dimanfaatkan orangtua untuk sejenak beristirahat atau melakukan hal lain. Istilahnya adalah digital babysitter.
Akan tetapi, seaman itukah iPad untuk perkembangan anak-anak? Baru-baru ini para ahli dari The American Academy of Pediatrics (AAP) kembali menyarankan para orangtua untuk membatasi waktu balita mereka, terutama yang masih berusia kurang dari 2 tahun, di depan layar televisi.
Dalam laporan yang dipublikasikan, para peneliti menemukan waktu menonton TV yang terlalu lama akan mengganggu “waktu bicara” antara anak dan orangtua, yang mana sangat penting untuk perkembangan bicara anak.
Apakah efek terlalu lama menonton TV sama dengan memainkan iPad? Hal itu memang belum jelas benar. “Kami belum punya datanya,” kata Dr.Ari Brown, dokter anak dan anggota AAP.
Efek yang timbul mungkin tergantung pada cara penggunaan. Menurut Tanya Altmann, dokter anak dan penulis buku Mommy Calls, panduan untuk anak ketika menggunakan iPad seharusnya sama seperti panduan untuk televisi.
“Pada dasarnya aplikasi di iPad adalah versi terbaru dari video game yang sering kita mainkan di masa kanak-anak. Karena itu mungkin tidak banyak manfaatnya untuk anak,” paparnya.
Selain itu aplikasi di gadget canggih itu dianggap tidak bisa mengajarkan anak keterampilan krusial seperti yang bisa mereka dapatkan dari dunia tiga dimensi.
“Memang ada aplikasi game membangun balok-balok, tapi tentu kita tidak ingin ini menggantikan yang nyata. Bayi harus belajar dari dunia nyata,” kata Dr.Dimitri Christakis, direktur Center for Child Health, Behavior and Development, di Seattle, AS.
Kendati para ahli kurang sepakat akan manfaat balita bermain gadget, namun untuk anak yang lebih besar terbukti aplikasi games edukatif itu bisa berdampak positif. Dalam studi yang dilakukan Departemen Pendidikan AS terbukti aplikasi Martha Speaks di iPhone meningkatkan kosa kata anak usia 3-7 tahun sampai 31 persen dalam dua minggu.
Rose Luckin, profesor dari University of London, menemukan gadget seperti tablet PC bisa meningkatkan pusat interaksi sosial kepada proses belajar. Ia menemukan anak usia 5-6 tahun yang mencatat aktivitas harian di sekolahnya pada tablet PC dan menunjukkannya pada orangtua, cenderung belajar lebih baik.
“Manfaat positif dari teknologi seperti iPad adalah bisa meningkatkan fokus komunikasi antara orangtua dan anak,” katanya.
Selain itu menurut Luckin, penggunaan yang tidak berlebihan merupakan kunci penting. “Jika anak hanya duduk berjam-jam bermain iPad sendirian, saya tidak yakin ia akan dapat manfaat. Alat ini bisa meningkatkan interaksi orangtua dan anak, bukan justru menjauhkan,” paparnya.
Jika orangtua hanya punya waktu terbatas dengan anaknya, para ahli menyarankan untuk mematikan gadget-gadget itu di rumah daripada membiarkan anak mereka asyik sendirian.
“Kita tahu orangtua tidak bisa 24 jam selalu bersama nak. Tetapi pada waktu-waktu tertentu yang dibatasi kita bisa membiarkan anak mengeksplorasi permainannya sendiri. Kita tidak bisa membiarkan ia distimulasi eksternal setiap saat,” kata Altmann.