Anak-anak zaman sekarang memang lebih piawai menggunakan aneka gadget
canggih. Tak heran jika belum genap berusia 2 tahun pun si kecil sudah
gemar memainkan berbagai aplikasi dan game seru di iPad.
Aplikasi-aplikasi
khusus untuk balita pun kini banyak tersedia, misalnya saja Baby
Touch:Peekabo atau Fish Games, yang rata-rata mengklaim bermuatan
edukatif. Beberapa bahkan menjanjikan aplikasinya bermanfaat untuk
meningkatkan koordinasi tangan dan mata serta kemampuan fokus bayi
hingga balita usia 2,5 tahun.
Para orangtua pun tak khawatir
membiarkan buah hati mereka asyik mengutak-atik gadget karena dianggap
bisa membuat anak mereka cepat pintar. Keasyikan anak-anak terhadap
gadget juga dimanfaatkan orangtua untuk sejenak beristirahat atau
melakukan hal lain. Istilahnya adalah digital babysitter.
Akan
tetapi, seaman itukah iPad untuk perkembangan anak-anak? Baru-baru ini
para ahli dari The American Academy of Pediatrics (AAP) kembali
menyarankan para orangtua untuk membatasi waktu balita mereka, terutama
yang masih berusia kurang dari 2 tahun, di depan layar televisi.
Dalam
laporan yang dipublikasikan, para peneliti menemukan waktu menonton TV
yang terlalu lama akan mengganggu “waktu bicara” antara anak dan
orangtua, yang mana sangat penting untuk perkembangan bicara anak.
Apakah
efek terlalu lama menonton TV sama dengan memainkan iPad? Hal itu
memang belum jelas benar. “Kami belum punya datanya,” kata Dr.Ari Brown,
dokter anak dan anggota AAP.
Efek yang timbul mungkin tergantung
pada cara penggunaan. Menurut Tanya Altmann, dokter anak dan penulis
buku Mommy Calls, panduan untuk anak ketika menggunakan iPad seharusnya
sama seperti panduan untuk televisi.
“Pada dasarnya aplikasi di
iPad adalah versi terbaru dari video game yang sering kita mainkan di
masa kanak-anak. Karena itu mungkin tidak banyak manfaatnya untuk anak,”
paparnya.
Selain itu aplikasi di gadget canggih itu dianggap
tidak bisa mengajarkan anak keterampilan krusial seperti yang bisa
mereka dapatkan dari dunia tiga dimensi.
“Memang ada aplikasi game
membangun balok-balok, tapi tentu kita tidak ingin ini menggantikan
yang nyata. Bayi harus belajar dari dunia nyata,” kata Dr.Dimitri
Christakis, direktur Center for Child Health, Behavior and Development,
di Seattle, AS.
Kendati para ahli kurang sepakat akan manfaat
balita bermain gadget, namun untuk anak yang lebih besar terbukti
aplikasi games edukatif itu bisa berdampak positif. Dalam studi yang
dilakukan Departemen Pendidikan AS terbukti aplikasi Martha Speaks di
iPhone meningkatkan kosa kata anak usia 3-7 tahun sampai 31 persen dalam
dua minggu.
Rose Luckin, profesor dari University of London,
menemukan gadget seperti tablet PC bisa meningkatkan pusat interaksi
sosial kepada proses belajar. Ia menemukan anak usia 5-6 tahun yang
mencatat aktivitas harian di sekolahnya pada tablet PC dan
menunjukkannya pada orangtua, cenderung belajar lebih baik.
“Manfaat positif dari teknologi seperti iPad adalah bisa meningkatkan fokus komunikasi antara orangtua dan anak,” katanya.
Selain
itu menurut Luckin, penggunaan yang tidak berlebihan merupakan kunci
penting. “Jika anak hanya duduk berjam-jam bermain iPad sendirian, saya
tidak yakin ia akan dapat manfaat. Alat ini bisa meningkatkan interaksi
orangtua dan anak, bukan justru menjauhkan,” paparnya.
Jika
orangtua hanya punya waktu terbatas dengan anaknya, para ahli
menyarankan untuk mematikan gadget-gadget itu di rumah daripada
membiarkan anak mereka asyik sendirian.
“Kita tahu orangtua tidak
bisa 24 jam selalu bersama nak. Tetapi pada waktu-waktu tertentu yang
dibatasi kita bisa membiarkan anak mengeksplorasi permainannya sendiri.
Kita tidak bisa membiarkan ia distimulasi eksternal setiap saat,” kata
Altmann.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar