baca: Lukas 9:37-43a
“Maka takjublah semua orang itu karena kebesaran Allah.”
Lukas 9:43a
Sekarang ini adalah era modernisasi. Semua serba modern. Ilmu
pengetahuan dan teknologi semakin canggih. Bermunculan pula pakar dan
ilmuwan di bidangnya masing-masing dengan kemampuan luar biasa yang tak
perlu disangsikan lagi. Akhirnya banyak orang yang menjadi sangat
bergantung pada kepintaran dan kecanggihan teknologi yang ada.
Rasa-rasanya mujizat Tuhan mulai diabaikan, orang lebih percaya kepada
pengetahuan dan cara berpikir para pakar atau ilmuwan yang mengandalkan
logika. Tetapi sesungguhnya mujizat Tuhan tak pernah berakhir dan tetap
ada bagi orang percaya.
Pada suatu hari Yesus bertemu seorang bapak yang anaknya
kerasukan setan sehingga menjadi bisu dan sangat tersiksa. Bapak itu
ingin anaknya sembuh, namun ia ragu-ragu apakah Yesus dapat
menyembuhkannya karena katanya, “…aku telah meminta kepada murid-muridMu
supaya mereka mengusir roh itu, tetapi mereka tidak dapat.” (ayat 40).
Lalu ia berkata kepada Yesus, “ ‘Sebab itu jika Engkau dapat berbuat
sesuatu, tolonglah kami dan kasihanilah kami’. Jawab Yesus: ‘Katamu:
Jika Engkau dapat? Tidak ada yang mustahil bagi orang percaya!’ “
(Markus 9:22b-23).
Pada kesempatan lain Yesus membuat suatu pernyataan luar
biasa, “Apa yang tidak mungkin bagi manusia, mungkin bagi Allah.” (Lukas
18:27). Apabila Tuhan mengerjakan sesuatu yang tak bisa dilakukan
manusia, itulah yang dinamakan mujizat. Perbuatan Tuhan merupakan
mujizat bagi kita, tapi bagi Tuhan hal itu bukanlah mujizat sebab Dia
dapat mengerjakan segala perkara dan apa saja. Bahkan dari yang tidak
ada Tuhan sanggup mengadakan. Bumi diciptakan dari yang tidak ada, hanya
oleh firmanNya saja. Jadi, tidak ada sesuatu pun yang sukar bagi Tuhan.
Bila manusia dapat terbang, itu merupakan mujizat; tetapi bagi seekor
burung, terbang itu bukanlah mujizat, tapi merupakan hal yang biasa
dilakukannya. Demikian juga perbuatan-perbuatan besar Tuhan, bagiNya
bukanlah apa-apa, namun bagi manusia merupakan suatu keajaiban.
Selama Tuhan masih ada, mujizat masih selalu berlaku.
Bila ada manusia yang berkata bahwa zaman mujizat sudah berlalu,
pastilah manusia itu sudah ‘tak waras’, karena bila mujizat tak ada,
berarti Tuhan juga tidak ada.
Mujizat selalu tersedia bagi orang yang percaya
kepadanya!
Tuhan Memberkai.. ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar